Selasa, 08 November 2011

Menanam Cabe Merah di Lahan Kering

Cabe atau lombok (Capsicum annum) termasuk suku Selanaceae dan merupakan tanaman
yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabe banyak
mengandung vitamin A dan C serta mengandung minyak atsiri, yang rasanya pedas dan
memberikan kehangatan panas bila kita gunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur).
Kita sering melihat para ibu rumah tangga yang menanam cabe sebagai selingan yang
menguntungkan. Hasil buahnya bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, tanpa harus
membelinya di pasar.
Syarat Tumbuh
Tanaman cabe, cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan sarang serta tidak
tergenang air ; pH tanah yang ideal sekitar 5 – 6. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering
adalah pada akhir musim hujan (Maret – April). Untuk memperoleh harga cabe yang tinggi,
bisa juga dilakukan pada bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada
resiko kegagalan. Usahakan dibuat saluran drainase yang baik.
Tanaman ini diperbanyak melalui biji, yang ditanam dari tanaman yang sehat serta bebas
dari hama dan penyakit . Buah cabe yang telah kita seleksi untuk bibit dijemur hingga kering.
Kalau panasnya cukup dalam lima hari telah kering kemudian baru kita ambil bijinya: Untuk
areal satu hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabe (300-500 gr biji).
Persemaian
Tanah persemaian digemburkan dan dibikin bedengan dengan lebar 125 cm panjang
menurut ukuran tanah dan diberi pupuk kandang dan diberi TSP I Kg per meter bujur
sangkar 2 (dua) hari sebelum benih ditaburkan. Setelah itu ditutup dengan tanah atau sekam
untuk menghindari hujan dan angin. Benih cabe dapat dipindahkan setelah berumur 1 (satu)
bulan.
Pengolahan Tanah
Sambil menunggu bibit yang akan dipindahkan, tanah disiapkan dengan pengolahan yang
baik, bersamaan dengan itu diperam pupuk . kandang yang dicampur dengan TSP dan Urea
selama 20 hari (1 karung pupuk kandang + 1 Kg TSP + 1 \4 Kg Urea). Satu hektar
membutuhkan pupuk kandang 15 ton. Seminggu sebelum tanam, pupuk kandang
dimasukkan kedalam lubang tanam kurang lebih 1\5 Kg per lubang dengan jarak tanam 50 x
60 Cm. Umur bibit 1-1,5 bulan. Bila tersedia Biofert, berikan soil conditioner (penyubur
tanah) ini dengan dosis 30 Kg per hektar. Biofert membuat pemupukan lebih efisien dan
meningkatkan mutu buah cabe.
Pemeliharaan
Setelah tanaman berumur 15 – 20 hari tanam, dilakukan pemupukan pertama. Caranya
dengan mencampur Za 400 Kg, TSP 200 Kg dan KCL 50 Kg per hektar; caranya diberikan
10 gram per lubang. Pada umur 35 – 40 hari setelah tanam dipupuk lag] dengan 350 Kg Za
dan 50 Kg KC1, diberikan 15 gram per lubang.
Pemupukan selanjutnya pada umur 60 hari setelah tanam dengan memberikan Za 400 Kg
dan KCl 50 Kg diberikan 20 gram per lubang tanam. Pemupukan tetap diulangi lagi setiap 20
hari sekali setelah tanaman cabe panen 4 – 5 kali, dengan dosis seperti di atas. Untuk
meningkatkan produksi dari tanaman cabe perlu diberikan PPC seperti (Bayfolan, Super
Florosing, Gandasil D\B Grenzit, dll) dimulai pada hari ke-4, 8 dan 12 setelah tanam
kemudian satu kali seminggu.
ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) diberikan setelah tanaman berumur 15 hari, dan diberikan
setiap 20 hari sekali. ZPT yang digunakan adalah Dekamon, Darmasri, Sitosim, Atonik dan
lain-lain dengan ukuran satu sendok teh dalam 20 liter air.
Berikan mulsa jika memasuki musim kering. Mulsa mencegah penguapan daun dan tanah
serta membuat tanah lembab dan gembur.
Hama dan Penyakit
Ada musim agar penyakitnya tidak menular.
Keberhasilan kebun cabe sangat diperlukan. Kebun yang kotor akan merangsang
berjangkitnya penyakit keriting. Oleh karena itu, tanamlah bibit-bibit yang sehat. Gunakanlah
pupuk yang sesuai jenis dan dosisnya, karena pemupukan yang tepat akan berpengaruh
kepada pertumbuhan tanaman cabe yang akibatnya akan menambah daya tahan terhadap
serangan hama dan penyakit.
Pemetikan Hasil
Buah pertama telah kemarau tanaman cabe sering diserang oleh hama lalat buah (Docus
dorsalis) yang bisa merusak buah cabe, kutu daun (Myzus persiace, Tripa spp. dan Aphis
spp.) dapat di berantas dengan pestisida Orthene 75 Sp, Hosianon 40 Ec, dan Curacron
yang disemprotkan setup seminggu.
Pada muslin penghujan, tanaman cabe banyak diserang, penyakit seperti Antraknose atau
Krapak (Colectroticum capsici) dan cendawan yang menyebabkan bercak daun (Phytophtora
capsici) serta penyakit layu (Pseudomonas solanaceanum). Penyakit ini dapat dicegah dan
diberantas dengan fungisida seperti Dhitane 45 dan fungisida lainnya.
Penyakit virus yang banyak menyerang pada tanaman cabe yang mengakibatkan daun
menjadi keriting berwarna kekuning-kuningan. Dari itu lebih baik tanaman yang terserang
penyakit itu dibongkar dan dibakar dapat dipetik pada umur 80 – 85 hari setelah tanam.
Tanaman yang baik dapat dipetik 20 – 25 kali petik setiap 4 hari sekali. dengan produksi 3 – 4
ton per hektar ( 1,5 – 2 ons per rumpun tanaman).
Sumber : Menuju Pertanian Tangguh, Surat Kabar Sinar Tani, 1996

Cara Menanam Anggrek

Pada dasarnya dihabitat aslinya, hanya ada dua tempat tumbuh tanaman anggrek. Pertama tanaman anggrek yang hidup menempel pada tanaman lain dan tidak mengganggu tanaman yang ditempeli. Jenis ini disebut anggrek Epiphyt. Yang termasuk jenis ini: Cattleya, Dendrobium, Cymbidium, Phalaenopsis, Vanda, Oncidium. Kedua tanaman anggrek yang hidup ditanah. Biasanya hidup pada tanah berhumus yang subur. Jenis ini disebut anggrek Terrestris atau anggrek tanah.
Posting kali ini akan menjelaskan bagaimana cara menanam anggrek epiphyt, yang telah dilakukan oleh wawaorchid selama ini. Ada dua cara, yaitu ditanam pada pot dan ditempel pada pohon atau papan pakis.
Sebenarnya menanam anggrek itu sangat mudah dan sederhana, namun diperlukan kesabaran, ketelatenan dan fokus. Point terpenting pada penanaman anggrek adalah perakarannya tidak rusak, tanaman tidak goyang dan draenase lancar. Penanaman yang benar ditunjang dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik serta penempatan pada daerah yang benar dipastikan akan memberikan pertumbuhan tanaman yang bagus dan bunga yang indah.
Banyak kasus yang memaksakan penanaman anggrek pada daerah yang kurang sesuai sehingga pertumbuhan dan bunga yang dihasilkan juga tidak maksimal. Sebagai penanam maupun penikmat bunga anggrek, seharusnya bisa menyesuaikan dengan habitat tanaman anggrek jenis apa yang akan ditanam. Harus tahu apa yang dibutuhkan tanaman anggrek tersebut. Menyesuaikan bagaimana lingkungannya, kebutuhan airnya, semaksimal mungkin mendekati habitat aslinya.
Penanaman dengan pot.
Untuk jenis anggrek yang berbatang monopodial (Vanda, phalaenopsis) cara menanam batang diletakkan ditengah-tengah pot. Karena anggrek ini akan tumbuh terus lurus keatas. Sedangkan anggrek berbatang sympodial (cattleya, dendrobium, cymbidium, oncidium) cara menanamnya bagian batang yang tua diletakkan menempel pada pinggir pot. Dan bagian tunas diletakkan pada bagian tengah pot. Sehingga tanaman akan tumbuh makin ketengah.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menanam dipot adalah :
1. Pot (Pot plastik atau tanah)
Pot yang akan dipakai sebaiknya pot baru. Bisa digunakan pot bekas namun harus dengan perlakuan terlebih dahulu. Pot bekas biasanya ditumbuhi lumut, jamur bahkan mungkin bakteri. Dan mungkin pot telah asam. Untuk itu harus dibersihkan sampai betul-betul bersih. Pemilihan pot adalah penting. Pot yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan besarnya tanaman dan jenis anggrek yang akan ditanam. Misalnya untuk vanda potnya beda dengan phalaenopsis. Vanda butuh pot yang dalam dan berongga banyak, sedangkan phalaenopsis memerlukan pot yang tidak terlalu dalam dengan lobang draenase yang cukup. Untuk yang menggunakan pot plastik sebaiknya lubang dibagian bawah pot diperbesar, dan tambah lobang dibagian samping atau sisi pot agar draenase lebih lancar.
2. Tiang penahan batang tanaman.
Lebih baik dibuat dari kawat dengan diameter 2~4 mm. Disamping kokoh juga tahan lama. Fungsi dari tiang ini adalah untuk menyangga tanaman agar tidak goyang saat penyiraman atau perlakuan lainnya. Sehingga pertumbuhan akar tidak terganggu. Tiang penyangga dapat dilepas bila tanaman sudah menempel kuat pada pot.
3. Media tanam.
Untuk menanam anggrek dipot diperlukan media tanam. Ada beberapa jenis media tanam untuk anggrek. Seperti, potongan pakis, arang kayu, potongan sabut kelapa, pecahan batu bata atau genteng. Media ini diperlukan untuk mengikat air dan tempat menempel akar tanaman.
Adapun cara penanamannya yang pertama pasang tiang penahan sampai menyentuh dasar pot. Isi pot dengan pecahan batu bata atau genteng secukupnya, bisa sampai 1/3 tinggi pot. Ini difungsikan untuk pemberat pada pot plastik dan penahan air. Kemudian masukkan media arang kayu atau potongan pakis 1/3 tinggi pot. Setelah itu tanaman anggrek diletakkan diatas media dan akar diatur supaya menyebar rata. Jangan lupa batang tanaman diikat pada tiang penyangga. Yang terakhir diatas akar ditambah media lagi secukupnya. Perlu diingat, jangan sampai batang tanaman pseudo-bulb tertimbun oleh media (cattleya, dendrobium). Hal ini untuk menghindari luka yang bisa menyebabkan busuk dan tanaman mati. Yang ditimbun oleh media adalah akar-akarnya saja.
Penanaman dengan ditempel
Penanaman dengan cara ini lebih simple dan tidak membutuhkan media. Pilihlah tanaman anggrek yang tidak terlalu panjang batangnya, untuk menghindari patah. Tempelkan tanaman anggrek pada pohon atau papan pakis. Pohon atau papan pakis inilah sebagai media tanamnya yang berfungsi untuk menempel akar-akar tanaman anggrek. Agar menempel kuat dan tidak goyang ikat batang anggrek tersebut pada pohon atau papan pakis dengan tali plastik atau tali ijuk atau yang lainnya yang tidak berkarat. Setelah perakarannya menempel kuat, tali bisa dilepas. Lebih praktis tali pengikat bisa diganti kawat dengan panjang 5 – 6 cm, dibentuk huruf U. Kawat ini untuk menjepit batang anggrek yang ditempelkan pada papan pakis atau pohon.
Biasanya kita tidak menyadari hal-hal sederhana, namun penting dalam penanaman anggrek. Baru menyadari ketika tanaman kurang bagus pertumbuhannya bahkan sampai mati. Mungkin posting diatas dapat membantu anda para pecinta anggrek. Setidaknya menambah pengalaman dan sebagai pembanding apa bila anda mempunyai cara penanaman lainnya.

Menanam Padi Dalam Pot

Kini, padi tak hanya bisa ditemukan di pedesaan. Di tengah Kota Kembang, Bandung, Jawa Barat, tanaman padi bisa ditemukan di atas rumah. Anda juga bisa menanamnya. Bagaimana caranya?

KLIK - Detail
Kisah ini berawal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) yang ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap hutan dan lingkungan. Dr. Ir. Mubiar Purwasasmita (62) dan Sobirin Supardiyono (64), kemudian mengenalkan sistem tanam padi yang lebih ramah lingkungan. Namanya System of Rice Intensification (SRI).

”Dengan sistem ini, para petani bisa mendapatkan hasil dua kali lipat dari biasanya. Bila dulu satu hektar sawah menghasilkan sekitar 4 - 5 ton beras, SRI bisa menghasilkan beras 6 sampai 8 ton per hektar sawah. Bahkan ada yang bisa mencapai 10 ton,” kisah Mubiar.

Sebelum sistem ini diterapkan di sawah petani, tahun 2002 , mubiar dibantu beberapa petani menanam padi dalam pot. Ternyata bisa, dan menghasilkan. Dari puluhan pot yang ditanami padi, semuanya bisa tumbuh sampai panen. Bahkan, lebih baik dari sawah. Ada satu pot yang menghasilkan sampai setengah kilogram padi!

Kelebihan menanam padi dalam pot, menurut Mubiar tidak perlu digenangi air. Selain itu, cara ini mengurangi perusakan hutan, karena masyarakat tak lagi perlu meninggalkan halamannya untuk masuk ke hutan mencari tanah subur guna membuat sawah atau ladang.

KLIK - Detail RAMAH LINGKUNGAN
Dikatakan Mubiar, sistem ini sangat ramah lingkungan dan murah. “Bertani memakai pupuk itu sudah kuno. Kita mengolah lahan sebagai bioreaktor atau membuat tanah menjadi pabrik pupuk. Semuanya itu sebenarnya sudah diajarkan oleh para leluhur kita,” ucap dosen Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung ini.

Caranya, “Kita kembali menggunakan kompos dan MOL (Mikro Organisme Lokal. Red.) yang bisa dibuat sendiri dan berbiaya murah. ” Cara menanam padi pun berbeda dengan cara menanam yang ada sekarang. Bibit padi cukup diletakkan saja di tanah yang sudah dicampur kompos. Umurnya hanya 5 hari, bukan 20 hari seperti sekarang. Dengan begitu, petani hanya membutuhkan 3 kilogram bibit per hektar, bukan 30 kilogram seperti sekarang.

Dari satu butir bibit padi, lanjut Mubiar, bisa tumbuh menjadi sekitar 100 batang padi. ”Bila rumpun padi banyak, tentu akan lebih banyak beras yang bisa dihasilkan petani,” kata Mubiar yang menyebut menggenangi sawah dengan air sebagai suatu kesalahan. ”Air yang menggenang akan membuat mikro organisme mati, calon anakan padi pun bisa busuk. Semua ini berpengaruh terhadap produksi panen,” paparnya.

KLIK - Detail Kompos yang digunakan dalam sistem tanam SRI, lanjut Mubiar, membuat petani tak perlu memakai pupuk. “Saya memainkan bioreaktor tanah yang bisa diaktifkan oleh kompos, bukan dengan pupuk yang ada sekarang. Bila hal ini sudah diterapkan, tak ada lagi pabrik-pabrik pupuk besar. Sebab, di bawah tanah sudah ada pabrik-pabrik pupuk kecil yang sedang bekerja.”

Menurut Mubiar, kompos bukanlah pupuk. “Kompos hanya dipakai untuk menyediakan ruang untuk air, mikroba, dan akar tanaman. Tanaman pun dapat tumbuh dengan baik karena tanah didukung mikroba yang bisa menyediakan kebutuhan tanaman.”

Imbas positif penggunaan kompos, “Tak ada lagi sampah dapur atau jerami yang dibakar dan menimbulkan polusi. Semuanya dikumpulkan dan dibuat menjadi kompos atau MOL. Harga jual hasil penanaman dengan SRI juga lebih tinggi, pasalnya bisa disebut sebagai tanaman organik. Hasil produksi dengan SRI jelas organik, namun yang dibilang organik belum tentu menggunakan SRI,” kata suami dari Mintarsih ini.



| kembali ke atas | print artikel ini | kirim artikel ini
Artikel Lain:

• Ki Soegito Poerbotjarito
• Dhani Sungkem Ayahanda
• Enda “Ungu”
• Musibah Anggota Marinir Tenggelam
• Tewasnya Mahasiswi Baik Hati
• Safari MOVA
•  JAWABAN GAGAL AKSES NOVA MOBILE
 

Cara menanam padi

Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Menurut Chevalier dan Neguier padi berasal dari dua benua Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika barat.
Padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.
C. ARTI PENTING DAN MANFAAT PADI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh bahan makanan yang lain.
Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi.
Menurut Collin Clark Papanek, nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 calori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya.
D. SYARAT TUMBUH
Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.
BAB II
BERCOCOK TANAM PADI
Padi dibudidayakan dengan tujuan mendapatkan hasil yang setinggi-tinginya dengan kualitas sebaik mungkin, untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan maka, tanaman yang akan ditanam harus sehat dan subur. Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil. Sedangkan tanaman subur ialah tanaman yang pertumbuhan clan perkembangannya tidak terhambat, entah oleh kondisi biji atau kondisi lingkungan.
PADI SAWAH
Teknik bercocok tanam yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari awal, yaitu sejak dilakukan persemaian sampai tanaman itu bisa dipanen. Dalam proses pertumbuhan tanaman hingga berbuah ini harus dipelihara yang baik, terutama harus diusahakan agar tanaman terhindar dari serangan hama dan penyakit yang sering kali menurunkan produksi.
1. PERSEMAIAN
Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
a. Penggunaan benih
- Benih unggul
- Bersertifikat
- Kebutuhan benih 25 -30 kg / ha
b. Persiapan lahan untuk persemaian
- Tanah harus subur
- Cahaya matahari
- Pengairan
- Pengawasan
c.
Pengolahan tanah calon persemaian
- Persemaian kering
- Persemaian basah
- Persemaian sistem dapog
Persemaian Kering
Persemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat didaerah sawah tadah hujan. Persemaian tanah kering harus dilakukan dengan baik yaitu :
- Tanah dibersihkan dari rumput clan sisa -sisa jerami yang masih tertinggal, agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit.
- Tanah dibajak atau dicangkul lebih dalam dari pada apa yang dilakukan pada persemaian basah, agar akar bibit bisa dapat memasuki tanah lebih dalam, sehingga dapat menyerap hara lebih banyak.
- Selanjutnya tanah digaru
Areal persemaian yang tanahnya sempit dapat dikerjakan dengan cangkul, yang pada dasarnya pengolahan tanah ini bertujuan untuk memperbaiki struktur tanah, agar tanah menjadi gembur.
Ukuran bedengan persemaian :
- Panjang bedengan : 500 -600 cm atau menurut kebutuhan, akan tetapi perlu diupayakan agar bedengan tersebut tidak terlalu panjag
- Lebar bedengan : 100 -150 cm
- Tinggi bedengan : 20 -30 cm
Diantara kedua bedengan yang berdekatan selokan, dengan ukuran lebar 30-40 cm. Pembuatan selokan ini dimaksud untuk mempermudah :
- Penaburan benih dan pencabutan bibit
- Pemeliharaan bibit dipersemaian meliputi :
¬ Penyiangan
¬ Pengairan
¬ Pemupukan
¬ Pemberantasan hama dan penyakit
Persemaian diupayakan lebih dari 1/25 luas sawah yang akan ditanami, penggunaan benih pada persemaian kering lebih banyak dari persemaian basah.
Persemaian Basah
Perbedaan antara persemaian kering dan basah terletak pada penggunaan air. Persemaian basah, sejak awal pengolahan tanah telah membutuhkan genangan air. Fungsi genangan air:
- Air akan melunakan tanah
- Air dapat mematikan tanaman pengganggu ( rumput )
- Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga pernsak bibit
Tanah yang telah cukup memperoleh genangan air akan menjadi lunak, tanah yang sudah lunak ini diolah dengan bajak dan garu masing-masing 2 kali. Namun sebelum pengolahan tanah harus dilakukan perbaikan pematang terlebih dahulu, kemudian petak sawah dibagi menurut keperluan. Luas persemaian yang digunakan 1/20 dari areal pertanaman yang akan ditanami.
Sistem Dapog
Di Filipina telah dikenal cara penyemaian dengan sistem dapog, sistem tersebut di Kabupaten Bantul telah dipraktekan di Desa Pendowoharjo, Sewon.
Cara penyemaian dengan sistem dapog :
- Persiapan persemaian seperti pada persemaian basah
- Petak yang akan ditebari benih ditutup dengan daun pisang
- Kemudian benih ditebarkan diatas daun pisang, sehingga pertumbuhan benih dapat menyerap makanan dari putik lembaga
- Setiap hari daun pisang ditekan sedikit demi sedikit kebawah
- Air dimasukan sedikit demi sedikit hingga cukup sampai hari ke 4
- Pada umur 10 hari daun pisang digulung dan dipindahkan kepersemaian yang baru atau tempat penanaman disawah
d. Penaburan benih
Perlakuan sebagai upaya persiapan
Benih terlebih dahulu direndam dalam air dengan maksud :
- Seleksi terhadap benih yang kurang baik, terapung, melayang harus dibuang
- Agar terjadi proses tisiologis
Proses tisiologis berarti terjadinya perubahan didalam benih yang akhimya benih cepat berkecambah. Terserap atau masuknya air kedalam benih akan mempercepat proses tisiologis
Lama perendaman benih
Benih direndam dalam air selama 24 jam, kemudian diperam ( sebelumnya ditiriskan atau dietus )
Lamanya pemeraman
Benih diperam selama 48 jam, agar didalam pemeraman tersebut benih berkecambah.
Pelaksanaan menebar benih
Hal- hal yang hams diperhatikan dalam menebar benih adalah :
- Benih telah berkecambah dengan panjang kurang lebih 1 mm
- Benih tersebar rata
- Kerapatan benih harus sama
e. Pemeliharaan persemaian
1) Pengairan
Pada pesemaian secara kering
Pengairan pada pesemaian kering dilakukan dengan cara mengalirkan air keselokan yang berada diantara bedengan, agar terjadi perembesan sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung, meskipun dalam hal ini sering kali ditumbuhi oleh tumbuhan pengganggu atau rumput. Air berperan menghambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tanaman pengganggu / rumput. Perlu diketahui bahwa banyaknya air dan kedalamanya merupakan faktor yang memperngaruhi perkembangan semai, terutama pada pesemaian yang dilakukan secara basah.
Pada pesemaian basah
Pengairan pada pesemaian basah dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Bedengan digenangi air selama 24 jam
- Setelah genagan itu berlangsung selama 24 jam, kemudian air dikurang hingga keadakan macak-macak ( nyemek-nyemek ), kemudian benih mulai bisa disebar
Pengurangan air pada pesemaian hingga keadaan air menjadi macak-macak ini, dimaksudkan agar:
0 Benih yang disebar dapat merata daD mudah melekat ditanah sehingga akar mudah masuk kedalam tanah.
- Benih tidak busuk akibat genagan air
- Memudahkan benih bernafas / mengambil oksigen langsung dari udara, sehingga proses perkecambahan lebih cepat
- Benih mendapat sinar matahari secara langsung
Agar benih dalam bedengan tidak hanyut, maka air harus diatur sesuai dengan keadaan, misalnya : bila akan terjadi hujan maka bedengan perlu digenangi air, agar benih tidak hanyut. Penggenangan air dilakukan lagi pada saat menjelang pemindahan bibit dari pesemaian kelahan pertanaman, untuk memudahkan pencabutan.
2) Pemupukan dipersemaian
Biasanya unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar ialah unsur hara makro. Sedangkan pupuk buatan / anorganik seperti Urea, TSP dll diberikan menjelang penyebaran benih dipesemaian, bila perlu diberi zat pengatur tumbuh. Pemberian zat pengatur tumbuh pada benih dilakukan menjelang benih disebar.
2.
PERSIAPAN DAN PENGOLAHAN TANAH SAWAH
Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah ( struktur tanah ) yang dikehendaki oleh tanaman. Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :
a. Pembersihan
b. Pencangkulan
c. Pembajakan
d. Penggaruan
a. Pembersihan
- Selokan-selokan perlu dibersihkan
- Jerami yang ada perlu dibabat untuk pembuatan kompos
b. Pencangkulan
Perbaikan pematang dan petak sawah yang sukar dibajak
c. Membajak
- Memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan tanah
- Membalikkan tanah beserta tumbuhan rumput ( jerami ) sehingga akhirnya membusuk.
- Proses pembusukan dengan bantuan mikro organisme yang ada dalam tanah
d. Menggaru
- Meratakan dan menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah
- Pada saat menggaru sebaiknya sawah dalam keaadan basah
- Selama digaru saluran pemasukan dan pengeluaran air ditutup agar lumpur tidak hanyut terbawa air keluar
- Penggaruan yang dilakukan berulang kali akan memberikan keuntungan
- Permukaan tanah menjadi rata
- Air yang merembes kebawah menjadi berkurang -Sisa tanaman atau rumput akan terbenam
- Penanaman menjadi mudah
- Meratakan pembagian pupuk dan pupuk terbenam
3.
PENANAMAN
Dalam penanaman bibit padi, harus diperhatikan sebelumnya adalah :
a. Persiapan lahan
b. Umur bibit
c. Tahap penanaman
a. Persiapan lahan
Tanah yang sudah diolah dengan cara yang baik, akhirnya siap untuk ditanami bibit padi.
b. Umur bibit
Bila umur bibit sudah cukup sesuai dengan jenis padi, bib it terse but segera dapat dipindahkan dengan cara mencabut bibit
c. Tahap penanaman
Tahap penanaman dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu
1. Memindahkan bibit
2. Menanam
1) Memindahkan bibit
Bibit dipesemaian yang telah berumum 17-25 hari ( tergantung jenis padinya, genjah / dalam ) dapat segera dipindahkan kelahan yang telah disiapkan.
Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah :
- Bibit telah berumur 17 -25 hari
- Bibit berdaun 5 -7 helai
- Batang bagian bawah besar, dan kuat
- Pertumbuhan bibit seragam ( pada jenis padi yang sama)
- Bibit tidak terserang hama dan penyakit
Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang mempunyai anakan.
2)
Menanam
Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Sistim larikan ( cara tanam )
b. Jarak tanam
c. Hubungan tanaman
d. Jumlah tanaman tiap lobang
e. Kedalam menanam bibit
f. Cara menanam
a) Sistim larikan ( cara tanam )
- Akan kelihatan rapi
- Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan
- Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat
- Dan perlakuan-perlakuan lainnya
- Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah
b) Jarak tanam
Faktor yang ikut menentukan jarak tanam pada tanaman padi, tergantung pada :
- .Jenis tanaman
- Kesuburan tanah
- Ketinggian tempat / musim
- Jenis tanaman
Jenis padi tertentu dapat menghasilkan banyak anakan. Jumlah anakan yang banyak memerlukan jarak tanam yang lebih besar, sebaliknya jenis padi yang memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit.
- Kesuburan tanah
Penyerapan hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab perkembangan akar atau tanaman itu sendiri pada tanah yang subur lebih baik daTi pada perkembangan akar / tanaman pada tanah yang kurang subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang suburpun akan lebih lebar daTi pada jarak tanam padah tanah yang jurang subur.
- Ketinggian tempat.
Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan memerlikan jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada musim hujan.
c) Hubungan tanaman
Hubungan tanaman berkaitan dengan jarak tanam. Hubungan tanaman yang sering diterapkan ialah :
- Hubungan tanaman bujur sangkar ( segi empat )
- Hubungan tanaman empat persegi panjang.
- Hubungan tanaman 2 baris.
d) Jumlah tanaman ( bibit ) tiap lobang.
Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 2 -3 batang
e) Kedalaman penanaman bibit
Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, kedalam tanaman yang baik 3 -4 cm.
f) Cara menanam
Penanaman bibit padi diawali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara serentak.
4.
PEMELIHARAAN
Meliputi :
a. Penyulaman dan penyiangan
b. Pengairan
c. Pemupukan
a. Penyulaman dan penyiangan.
Yang harns diperhatikan dalam penyulaman :
- Bibit yang digunakan harus jenis yang sama
- Bibit yang digunakan merupakan sisa bibit yang terdahulu
- Penyulaman tidak boleh melampoi 10 hari setelah tanam.
- Selain tanaman pokok ( tanaman pengganggu ) supaya dihilangkan.
b. Pengairan
Pengairan disawah dapat dibedakan :
- Pengairan secara terus menerus
- Pengairan secara piriodik
c.Pemupukan
Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi, pupuk yang sering digunakan oleh petani berupa :
- Pupuk alam ( organik )
- Pupuk buatan ( an organik )
Dosis pupuk yang digunakan :
- Pupuk Urea 250 -300 kg / ha
- Pupuk SP 36 75 -100 kg / ha
- Pupuk KCI 50 -100 kg / ha
- Atau disesuaikan dengan analisa tanah
Dikutip dari :
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul
Jalan KH. Wahid Hasyim 210 Palbapang Bantul 55713
Bookmark and Share

Cara Penanaman Jagung

Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Kedalaman lubang perlu di perhatikan agar benih tidak terhambat pertumbuhannya. Kedalaman lubang tanam antara: 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih.

Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya, tanaman akan semakin tinggi dan memerlukan tempat yang lebih luas. Jagung berumur dalam/panjang dengan waktu panen ≥ 100 hari sejak penanaman, jarak tanamnya dibuat 40x100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur sedang (panen 80-100 hari), jarak tanamnya 25x75 cm (1 tanaman/lubang). Sedangkan jagung berumur pendek (panen < 80 hari), jarak tanamnya 20x50 cm (1 tanaman/lubang). Kedalaman lubang tanam yaitu antara 3- 5 cm.

CARA PENANAMAN

Pada jarak tanam 75 x 25 cm setiap lubang ditanam satu tanaman. Dapat juga digunakan jarak tanam 75 x 50 cm, setiap lubang ditanam dua tanaman. Tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik pada saat air kurang atau saat air berlebihan. Pada waktu musim penghujan atau waktu musim hujan hampir berakhir, benih jagung ini dapat ditanam. Tetapi air hendaknya cukup tersedia selama pertumbuhan tanaman jagung. Pada saat penanaman sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang. Apabila tanah kering, perlu diairi dahulu, kecuali bila diduga 1-2 hari lagi hujan akan turun. Pembuatan lubang tanaman dan penanaman biasanya memerlukan 4 orang (2 orang membuat lubang, 1 orang memasukkan benih, 1 orang lagi memasukkan pupuk dasar dan menutup lubang). Jumlah benih yang dimasukkan per lubang tergantung yang dikehendaki, bila dikehendaki 2 tanaman per lubang maka benih yang dimasukkan 3 biji per lubang, bila dikehendaki 1 tanaman per lubang, maka benih yang dimasukkan 2 butir benih per lubang.

Di lahan sawah irigasi, jagung biasanya ditanam pada musim kemarau. Di sawah tadah hujan, ditanam pada akhir musim hujan. Di lahan kering ditanam pada awal musim hujan dan akhir musim hujan.

Teknis budidaya kelapa sawit.

Cara Mengolah atau Meracik Buah Mahkota Dewa

Mahkota Dewa (Phaleria Papuana Fructus) adalah tanaman asli Indonesia. Tanaman mahkota dewa berupa perdu dengan tinggi mencapai 1,5 sampai 2,5 meter. Buahnya lebat berwarna merah sehingga cocok juga sebagai tanaman hias. Habitat asalnya di tanah Papua. Pohon ini pantas dianggap memiliki ‘kesaktian’. Soalnya, berbagai jenis penyakit, dari yang ringan sampai yang berat, bisa disembuhkan dengan buah dari pohon ini. Bahkan, dalam cerita wayang purwa, pohon ini konon begitu dikeramatkan. Pohon ini sangat dihormati. Siapa saja yang berkeinginan untuk memetik buahnya harus menyembahnya terlebih dulu. Para prajurit yang hendak pergi ke medan laga pun harus memakan buahnya agar sehat, kuat, dan selamat.
Sebagian orang meyakini bahwa pohon mahkota dewa memancarkan ‘aura’ yang sangat bagus untuk kesehatan. Ada juga yang percaya bahwa siapa pun yang menanam pohon ini sampai berbuah akan dilimpahi rezeki yang berlimpah.
Kini dengan pemberitaan di media cetak dan elektronik yang terus menerus, masyarakat mulai berlomba-lomba menanam. Di daerah Purworejo, Jawa Tengah hampir semua penduduk punya tanaman ini. Bahkan masyarakat yang tadinya menanam cengkeh atau tanaman lain kini diganti dengan Mahkotadewa.
Sayangnya, masih banyak juga orang Indonesia sendiri yang tidak tahu kegunaan pohon ini dan terbukti saat di aula Departemen Kesehatan digelar acara Seminar Tanaman Obat, kami menyebar questioner ternyata dari 150 peserta ada sekitar 50% yang belum tahu tentang Mahkotadewa.
Jangankan orang awam, banyak ahli pengobatan tradisional pun masih ada yang meragukannya. Alasannya, antara lain, penelitian ilmiah secara klinis mengenai kegunaan pohon ini belum menghasilkan sebuah kesimpulan yang memuaskan. Akibatnya, tidaklah mengejutkan jika di beberapa daerah pohonnya banyak ditebangi karena dianggap hanya sebagai sarang ular. Buahnya pun dibuang begitu saja karena rasanya tidak enak. Hal-hal seperti itu membuat ketersediaan mahkota dewa, yang memang sulit didapat, semakin sulit dipenuhi. Padahal, dari waktu ke waktu, kebutuhan pengobatan alternatif terhadap pohon ini semakin banyak.

Pusaka Para Dewa

Sebagian ahli botani menamai mahkota dewa berdasarkan tempat asalnya, yaitu Phaleria papuana Warb. var. Wichannii (Val.) Back. Namun, sebagian yang lain menamainya berdasarkan ukuran buahnya yang besar-besar (makro), yaitu Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl. Sebutan atau nama lain untuk Mahkota dewa cukup banyak. Ada yang menyebutnya Pusaka dewa, Derajat, Mahkota Ratu, Mahkota Raja, Trimahkota. Di Jawa Tengah, orang menyebutnya dengan nama makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat. Nama ini diberikan karena pohon ini mampu mengobati aneka penyakit. Sementara itu, orang Cina lebih suka menyebutnya pau yang berarti obat pusaka. Tidaklah mengejutkan jika beberapa orang pun meng-Inggris-kan namanya menjadi The Crown of GOD.
Nama-nama lain yang sangat bagus itu umumnya dimunculkan berdasarkan khasiat yang dikandung pohon ini. Nama-nama lain itu juga mengandung daya tarik. Begitu hebatnya daya tarik itu sampai-sampai negara lain pun sudah meliriknya. Ini terbukti dengan adanya pesanan ekspor pohon Mahkota dewa ke Singapura. Pesanan ini memang tidak dipenuhi karena sayang sekali kalau sampai negara lain yang mengembangkannya, bahkan lalu mematenkannya.
Meskipun banyak yang memberikan nama berkonotasi bagus kepada pohon ini, ada juga orang yang memberikan nama berkonotasi sebaliknya. Contohnya, di Depok, Jawa Barat, nama lain mahkota dewa adalah buah simalakama. Walaupun cukup mengagetkan, sebutan ini sebetulnya cukup beralasan. Soalnya, bagi penderita suatu penyakit, jika dimakan melebihi takaran, buah mahkota dewa akan menyebabkan efek negatif yang tidak diharapkan, dari sariawan hingga pusing dan mual-mual. Namun, jika tidak dimakan, penyakitnya malah mungkin tidak bisa disembuhkan. Memang, dalam mengonsumsi buah ini, dosis yang benar-benar tepat harus diperhatikan.
Sampai saat ini banyak penyakit yang berhasil disembuhkan dengan mahkota dewa. Beberapa penyakit berat (seperti sakit lever, kanker, sakit jantung, kencing manis, asam urat, reumatik, sakit ginjal, tekanan darah tinggi, lemah syahwat dan ketagihan narkoba) dan penyakit ringan (seperti eksim, jerawat, dan luka gigitan serangga) bisa disembuhkan dengan pohon ini. Mahkota dewa bisa digunakan sebagai obat dalam, dengan cara dimakan atau diminum, dan sebagai obat luar, dengan cara dioleskan atau dilulurkan. Melihat begitu banyak penyakit yang bisa disembuhkannya, sebutan Pusaka Para Dewa memang layak disematkan untuk pohon ini.
Sungguh tanaman yang amat ajaib. Tanaman perdu yang dahulu hanya menjadi tanaman kerajaan kini telah menjadi bagian dari tanaman rakyat.

Kaya Kandungan Kimia

Masalah yang mengganjal terhadap pemakaian mahkota dewa sebagai tanaman obat adalah terbatasnya pembuktian-pembuktian ilmiah akan kegunaan pohon ini. Selama ini pembuktian yang ada sebagian terbesar masih berupa pembuktian empiris, pembuktian yang hanya berdasarkan pada pengalaman pengguna.
Literatur-literatur yang membahasnya pun sangat terbatas. R. Broto Sudibyo, Kepala Bidang Pelayanan Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, menguatkan keterbatasan literatur ini. Dalam literatur kuno pun, keterangan mengenai mahkota dewa sangat terbatas. Hanya kegunaan biji buah yang bermanfaat sebagai bahan baku obat luar, misalnya untuk obat kudis, yang dibahas.
Dari penelitian ilmiah yang sangat terbatas diketahui bahwa mahkota dewa memiliki kandungan kimia yang kaya. Itu pun belum semuanya terungkap. Dalam daun dan kulit buahnya terkandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Selain itu, di dalam daunnya juga terkandung polifenol.
Seorang ahli farmakologi dari Fakultas Kedokteran UGM, dr. Regina Sumastuti, berhasil membuktikan bahwa mahkota dewa mengandung zat antihistamin. Zat ini merupakan penangkal alergi. Dengan begitu, dari sudut pandang ilmiah, mahkota dewa bisa menyembuhkan aneka penyakit alergi yang disebabkan histamin, seperti biduren, gatal-gatal, selesma, dan sesak napas. Penelitian dr. Regina juga membuktikan bahwa mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga persalinan berlangsung lebih lancar.

Aneka Resep Mahkota Dewa

Manfaat mahkota dewa atau Phaleria macrocarpa sebagai tanaman obat telah lama dikenal, namun sebatas untuk obat kulit saja. Mahkota dewa mengandung senyawa alkaloida, plavonoid, polifenol, sapopin, tanin dan minyak atsiri. Tanin berkhasiat sebagai anti tumor. Senyawa plavonoid dapat memperkuat pembuluh darah, anti tumor serta dapat mengatasi diabetes.
Memakan buah mahkota dewa yang masih mentah akan mengakibatkan keracunan dan berakibat buruk pada ginjal. Untuk menjadikan buah mahkota dewa sebagai bahan obat, pada umumnya buah atau cangkang buah harus diiris dan dijemur hingga kering dahulu untuk menghilangkan unsur-unsur racunnya.
Berikut beberapa resep obat yang berbahan buah Mahkota dewa:
1. Ramuan Darah Tinggi
Resep 1
Bahan:
  • Daging buah mahkota dewa kering : 5 - 6 iris
  • Daun sambiloto kering : 10 gram
  • Daun pegagan kering : 15 gram
Cara membuat:
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal separuh. Saring dan minum 3 kali sehari masing-masing setengah gelas.
Resep 2
Bahan:
  • Daging buah mahkota dewa kering : 5 - 6 iris
  • Daun salam kering : 1 genggam
Cara membuat:
Kedua bahan ditumbuk halus, diayak, lalu dimasukkan ke dalam kapsul. Setiap bahan dimasukkan dalam kapsul terpisah dengan dosis 500 mg per kapsul. Minum masing-masing kapsul, 2 - 3 kali sehari.
2. Ramuan Diabetes Mellitus
Bahan:
  • Daging buah mahkota dewa kering : 5 - 7 iris
  • Daun sambiloto kering : 7 lembar
  • Daun mimba : 3 lembar
  • Daun sendok : 7 lembar
Cara membuat :
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal separuh. Saring dan minum 3 kali sehari masing-masing setengah gelas.
3. Ramuan Lever
Bahan:
  • Daging buah mahkota dewa kering : 15 gram
  • Daun sambiloto : 7 lembar
  • Daun dewa : 7 lembar
  • Umbi daun dewa : 15 gram
  • Rimpang temu putih : 15 gram
Cara membuat:
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 5 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal 3 gelas. Angkat dan saring. Minum 3 kali sehari masing-masing satu gelas.
4. Ramuan Jantung
Bahan:
  • Daging buah mahkota dewa kering : 5 gram
  • Pegagan : 15 gram
  • Sambiloto kering : 10 gram
  • Daun dewa : 15 gram
Cara membuat:
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 5 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal 3 gelas. Angkat dan saring. Minum 3 kali sehari masing-masing satu gelas.
5. Ramuan Kanker
Bahan:
  • Daging buah mahkota dewa kering : 5 gram
  • Umbi kunyit putih : 15 gram
  • Sambiloto kering : 10 gram
  • Daun dewa : 15 gram
Cara membuat:
Semua bahan dicuci bersih lalu direbus dengan 5 gelas air. Angkat rebusan setelah tinggal 3 gelas. Angkat dan saring. Minum 3 kali sehari masing-masing satu gelas.
Intinya, walaupun teh Mahkota Dewa ini bisa menyembuhkan segala penyakit dengan tanpa efek samping, tidak berarti minum teh ini 1 atau 2 kali langsung sembuh sakitnya, sakit perut langsung hilang, asam urat langsung musnah, darah tinggi langsung pergi, sakit kanker langsung lenyap. Itu tergantung yang di Atas yang memberikan kesembuhan, bisa cepat bisa lama, yang jelas butuh kesabaran dan proses.
Saya rekomendasi minum teh ini selama 3 – 6 bulan rutin, semoga akan benar-benar terasa khasiatnya. Teh natural ini tanpa ada tambahan bahan kimia, jadi aman untuk tua muda, anak-anak dewasa, laki perempuan, silakan dicoba. Sebagai catatan, teh ini tidak cocok buat ibu hamil.