Selasa, 08 November 2011

Cara merawat bunga Gelombang Cinta

Saat Anthurium merajalela, Gelombang Cinta termasuk jenis anthurium favorit. Maklum, harganya murah dan populasinya banyak. Bahkan di masa jayanya, bibitan Gelcin, begitu anthurium ini disebut, sempat meningkat harganya. Satu pot bibit gelombang cinta dengan jumlah dua daun harganya sempat mencapai Rp 35.000-Rp 40.000.

Ketika harga menurun, sebaiknya tetap semangat rawat bibitannya. Masalahnya, merawat gelombang cinta yang masih berukuran bibit tentu membutuhkan perhatian ekstra dibandingkan dengan ukuran remaja atau dewasa. Pasalnya, daya tahan bibit ini masih belum kuat. Kondisi lingkungan dan perawatan yang tidak tepat dapat membuat pertumbuhan bibit terhambat, bahkan mati.

Nah, jika Anda memiliki bibit gelombang cinta, berikut ini kami berikan sedikit tip dalam merawatnya.

Penyiraman sebaiknya dilakukan tiga hari sekali. Bibit anthurium sangat rentan terhadap busuk batang akibat serangan cendawan, terutama pada kelembapan tinggi. Busuk batang dapat menyebabkan bibit roboh dan mati.

Pemupukan sebaiknya tidak dilakukan terhadap bibit anthurium yang baru memiliki 2-3 daun karena kondisi bibit masih belum stabil. Namun bila diperlukan, pemupukan tetap dapat dilakukan asal menggunakan pupuk cair organik sesuai dosis anjuran. Amannya, pada saat membeli pupuk, minta rekomendasi dari penjual tentang jenis pupuk dan tata cara pemupukan yang benar dan aman.

Penyinaran sangat penting untuk menentukan roset tidaknya tanaman. Bibit yang kekurangan cahaya matahari batangnya akan memanjang sehingga susunan daunnya tidak terlihat kompak (roset). Cara mengatasinya, bibit anthurium 2-3 daun dapat dijemur diterik matahari setiap pukul 7.00-8.00 pagi. Selanjutnya, bibit diletakkan di bawah naungan paranet.

Tip merawat bibit gelombang cinta ini diungkapkan oleh Redaksi AgroMedia dalam buku Pesona Anthurium Gelombang Cinta.

Buku ini membahas liku-liku tanaman yang juga dikenal dengan sebutan Wave of Love ini. Mulai dari bisnis, tata cara mengenal, merawat, memperbanyak gelombang cinta, hingga pengenalan aneka variannya. Buku ini dilengkapi pula dengan 62 foto dari 57 varian populer dan VCD-nya.***

sumber : langitlangit.com

Tips merawat bunga anggrek

Merawat Bunga Anggrek. Sebagaimana halnya wanita pada umumnya, aku demen ma yang namanya bunga, terutama anggrek. Kenapa?! Karena (menurutku) bunga anggrek itu cantik banget, terus juga tahan lama tidak cepet layu. Karena rasa ketertarikanku terhadap tanaman tersebut makanya aku ikutan group Anggrek Indonesia. Disamping bisa dapetin info-info seputar tanaman anggrek, pengetahuan tentang anggrek.

Cara menanam buah delima

Delima (Punica Granatum L.)
Obat Tradisional Indonesia Yang Merupakan Sumber Antioksidan




Pohon delima (Punica granatum L.) adalah perdu atau pohon kecil, merupakan tanaman hias yang banyak tumbuh dan dipelihara di pekarangan penduduk di Indonesia. Kecuali sebagai tanaman hias, pohon delima mempunyai buah yang enak dimakan, kulit buahnya digunakan sebagai obat untuk menghentikan diare atau obstipansia, sedangkan akarnya digunakan secara tradisional untuk obat penyakit kecacingan terutama untuk anak-anak.

Zat yang berkhasiat untuk meracuni cacing pita tersebut adalah alkaloid peletierin yang merupakan alkaloid pertama yang dapat diisolasi dari tanaman. Kulit buah dan akar delima banyak dijumpai dalam ramuan obat tradisional Indonesia selama bertahun-tahun karena ramuan yang mengandung simplisia tersebut efektif untuk menghentikan diare dan mengobati kecacingan.

Ada beberapa jenis pohon delima yang tumbuh di pekarangan rumah yaitu delima putih yang berbunga putih, delima merah yang berbunga merah, delima susu wantah yang berbunga merah, dan delima hitam yang berbunga merah dan kulit buahnya berwarna ungu tua (Sastroamidjojo, 1997). Semua pohon delima mempunyai buah yang kulitnya berasa sepat, begitu pula akarnya.



Rasa sepat pada buah atau bagian tanaman lain biasanya merupakan tanda bahwa di dalam bagian tanaman tersebut terkandung tanin yang merupakan senyawa polifenol. Rasa sepat tanin yang terdapat di dalam berbagai bagian tanaman disebabkan karena tanin dapat mengendapkan protein, sehingga kalau tanin kontak dengan lidah maka reaksi pengendapan protein ditandai dengan rasa sepat atau astringen. Rebusan atau suspensi yang mengandung gom arab atau gom tragakan yang mengandung tanin, di dalam klinik digunakan untuk menyembuhkan luka terbuka.

Efek sepat dan penyembuhan luka oleh tanin disebabkan karena sebagai senyawa polifenol memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Potensi antioksidan dari berbagai bagian tanaman dimanfaatkan di dalam pengobatan herbal untuk menghentikan diare, sebagai antiinflamasi, antiseptik dan di dalam penelitian modern sebagai obat osteoartritis, anti tumor dan antikanker. Sejak 7 tahun terakhir, penelitian yang dilakukan menghasilkan publikasi tentang delima 7 kali lebih banyak dari publikasi selama bertahun-tahun sebelum itu. Karena itu penggunaan delima sebagai obat dan suplemen makanan juga meningkat (Lansky, 2007).




Manfaat pohon delima

Kalau di dalam formulasi obat tradisional digunakan kulit buah dan akar delima, di dalam pengobatan herbal modern yang telah dikembangkan sebagai obat adalah ekstrak buah, ekstrak kulit buah, jus buah, jam buah, jelli buah, konsentrat jus buah, anggur buah dan minyak biji delima.

Semua khasiat sediaan delima disebabkan kandungan berbagai senyawa polifenol yang aktivitas antioksidannya sangat tinggi. Minyak biji delima (MBD) mengandung lebih dari 70% asam-asam linolenat terkonyugasi (ALT) termasuk asam punisat (punicic acid) yang merupakan asam lemak tidak jenuh. Asam-asam lemak tidak jenuh ini mempunyai khasiat yang potensial terhadap metabolisme lipid pada tikus obesitas yang menderita hiperlipidemia. Berbeda dengan asam linoleat terkonyugasi (ALT), asam lemak MBD mempunyai 3 ikatan rangkap, sedangkan ALT hanya 2 ikatan rangkap. Di samping itu MBD juga mengandung banyak sekali asam punisat, senyawa yang mirip ALT, bahkan disebut super ALT yang potensinya lebih besar dari ALT. MBD juga mengandung fitoestrogen mirip estrogen yang diproduksi dalam tubuh manusia.

Penelitian lain menggunakan konsentrat jus delima yang diberikan kepada penderita diabetes tipe II yang juga menderita hiperlipidemia. Pasien yang diberi konsentrat jus delima 40 g sehari selama 8 minggu menunjukkan hasil penurunan kolesterol total, kolesterol LDL, rasio LDL/HDL, dan rasio kolesterol total/kolesterol HDL. Tetapi tidak ada perubahan yang signifikan pada triasilgliserol dan kolesterol HDL



Kohno (2004) yang meneliti karsinogenesis colon dalam tikus uji menyimpulkan bahwa MBD mampu mencegah atau mengurangi pertumbuhan kanker colon pada tikus yang diinduksi dengan azoksi metana. Untuk menginduksi pembentukan kanker colon, tikus diberi azoksi metana 1 kali seminggu selama 2 minggu. Satu minggu sebelum induksi, kepada tikus diberikan nutrisi yang mengandung MBD selama 32 minggu. Hasil pengamatan pada akhir minggu ke 32 menunjukkan bahwa MBD dapat menghambat atau menekan pembentukan kanker colon.

Konsentrasi polifenol total di dalam MBD sekitar 0,015%. Komposisi asam lemak di dalam MBD berturut-turut adalah asam punisat 65,3%, asam palmitat 4,8%, asam stearat 2,3%, asam oleat 6,3%, dan asam linoleat 6,6 %.  MBD merupakan antioksidan yang kuat mendekati hidroksianisol terbutilasi (BHA) dan teh hijau, dan secara signifikan lebih besar daripada anggur merah (Vitis vinifera).

Dari MBD diperoleh flavonoid yang dapat menginhibisi siklooksigenase dari biri-biri sebesar 31-44%, dan menginhibisi lipoksigenase kedelai sebesar 69-81%, sedangkan flavonoid yang diekstraksi dari  jus delima yang difermentasi menunjukkan inhibisi 21-30% lipoksigenase kedelai, tetapi tidak menginhibisi siklooksigenase biri-biri (Schubert, 1999).

Penelitian ekstrak delima dan minyak biji delima menghambat pertumbuhan jaringan kanker pada tikus sudah dilakukan terhadap tumor kulit (Hora, 2003), kanker prostat, leukemia, dan buah dada (Mehta, 2004).

Buah delima adalah buah yang sudah biasa dimakan, dan sampai saat ini belum ada laporan keracunan karena makan buah delima. Elagitanin punikalagin yang terdapat banyak di dalam buah delima juga telah diteliti kemungkinan efek toksiknya dan dilaporkan dalam J.Agric.Food.Chem. 2003. 51(11): 3493-3501. Diet yang mengandung 6% punikalagin yang diberikan kepada tikus selama 37 hari tidak menimbulkan efek toksik terhadap hati dan ginjal.

Melihat hasil-hasil penelitian terhadap  buah delima dan sediaannya, maka diharapkan penggunaannya sebagai obat herbal dan suplemen makanan akan meningkat. Karena banyak tumbuh di Indonesia maka perhatian terhadap pohon delima harus dibangkitkan kembali dengan cara pembudidayaan sehingga tidak perlu diimpor. Ekstrak buah delima dan minyak biji delima dapat digunakan untuk mengurangi kadar lemak dalam tubuh sehingga sehingga sangat baik digunakan dalam sediaan obat pelangsing dan untuk mengurangi obesitas. Apabila penelitian sebagai antitumor atau antikanker sudah dapat meyakinkan kita, maka buah delima dapat dikembangkan sebagai obat antitumor dan antikanker.


Syarat Tumbuh

Delima merupakan jenis subtropik yang bandel, dapat bertahan hidup pada suhu musim dingin yang rendah (-10° C). Buah berkualitas paling baik dihasilkan dari daerah yang beriklim dingin yang sejuk dan, musim panas yang panas dan kering; )enis ini tidak akan berbuah dengan baik di daerahdaerah yang beriklim sangat lembap. Pada keadaan lingkungan yang kering diperlukan pengairan untuk mempertahankan tingkatan hasil yang tinggi. Pohon delima toleran terhadap tanah yang bagi kebanyakan tanaman buah-buahan lain tidak dapat tumbuh subur, termasuk tanah berkapur dan tanah basa. Di Asia Tenggara, pohon delima tumbuh dengan baik sampai ketinggian 1600 m dpl. pada berbagai tipe tanah dengan kisaran yang luas; di wilayah yang lebih basah pohon delima akan selalu hijau, pembungaan dan pembuahan menjadi berkepanjangan, dan kualitas buah menjadi lebih rendah.




Pedoman Budidaya

Pohon delima yang ditumbuhkan dari benih bervariasi, karenanya dianjurkan perbanyakan dengan klon melalui setek batarig berkayu keras atau cangkokan; cara terakhirlah yang umum dilakukan di Asia Tenggara. Cangkokan dapat dipisahkan setelah 3-4 bulan, jika sudah berakar cukup baik; tanaman cangkokan dapat berbuah Iebih cepat; cangkokan itu seringkali dijual ketika sedang berbunga. Untuk kebun delima di India, jarak tanam yang dianjurkan adalah 5 m x 2 m sampai 5 m x 5 m. Pucuk-pucuk samping yang lebih bawah dipotong pada saat tanam dan cabang-cabang lateral lainnya dipangkas untuk membentuk batang tunggal, dan untuk membangkitkan vigor terminal yang cukup untuk menekan tumbuhnya anakan, yang jika tidak demikian akan berubah ke sifat perawakan merumpun. Anakan-anakan itu akan tumbuh dalam jangka waktu yang panjang dan akan terlalu muda untuk berbunga, sehingga akan merusak perawakan pohon dan tumbuh tanpa terjadinya batang mengayu. Pada iklim muson saat berbunga dapat dimanipulasi dengan tidak memberikan pengairan selama sekitar 2 bulan, dan pembungaan akan terjadi satu . bulan setelah pengairan diadakan lagi. Pembajakan atau pemangkasan akar ketika keadaan kering dimulai akan memperkuat efek pembungaan.


Pemeliharaan

Pemupukan dilakukan pada akhir musim kering.




Hama dan Penyakit

Sejumlah hama dan penyakit telah tercatat, yang paling berbahaya ialah kupu-kupu delima, Virachola isocrates yang merupakan ulat penggerek buah, yang merupakan ancaman yang nyata terhadap tanaman delima di India, dan penyakit busuk buah yang . disebabkan oleh jamur Phomopsis yang merajalela pada iklim basah. Penggerek buah sukar diberantas, karena telurnya satu-satu diletakkan pada bunga atau pada sisa-sisa daun kelopak di atas buah dan ulat yang muda itu segera memakan daun kelopak itu sewaktu mencari jalan menuju buah, karena kecilnya ukuran ulat itu, maka sulit untuk dideteksi. Buah dapat dibungkus untuk melindunginya, penggunaan pestisida sebaiknya didasarkan pada pemantauan yang hati-hati dari populasi kupu-kupu (melalui perangkap lampu) dan tahap perkembangan telur yang diletakkan. Penyakit busuk "Phonopsis" dapat menyebar melalui biji pada buah yang terserang, sehingga buah dan ranting berbunga yang terinfeksi hendaknya dibuang. Fungisida memberikan efek pengendalian yang cukup. Delima merupakan salah satu inang kutu perisai berlilin, Ceroplastes sinensis.


Panen dan Pasca Panen

Buah delima dapat menjadi retak pada saat pematangan, tetapi buah yang belum matang akan berkualitas rendah, dan buah sebaiknya tidak dipanen sebelum mencapai warna kuning di pangkalnya. Buah tidak dapat dipetik dengan mudah dan harus dipotong dengan gunting pangkas. Di pusat-pusat produksi yang terkemuka hasil 100150 buah (17-25 kg) per pohon atau 10 ton/ha per tahun dianggap baik untuk kebun delima yang sudah mapan. Buah yang masak sempurna dapat dikapalkan dan disimpan dengan baik.

Cara Menanam buah mangga

Nama buah mangga (Mangifera indica) ini berasal dari Malayalam manga. Kata ini diindonesiakan menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.

Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti mempelam (Mly.), pelem atau poh (Jw.), dan lain-lain.

Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Kulit batang coklat kelabu sampai kehitaman, memecah atau beralur. Bertajuk rimbun, melebar sampai 10 m.

Buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat.

Hasil dan kegunaan

Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging.

Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan bahan pangan di masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat dijadikan arang yang baik.

Mangga terutama dihasilkan oleh negara-negara India, Meksiko, Brasil, Pakistan, Thailand, Tiongkok, Indonesia, Filipina, dan Bangladesh. Total produksi dunia di tahun ‘80an sekitar 15 juta ton, namun hanya sekitar 90.000 ton (1985) yang diperdagangkan di tingkat dunia. Artinya, sebagian besar mangga dikonsumsi secara lokal.

Sementara itu pasar utama mangga adalah Asia Tenggara, Eropa, Amerika Serikat dan Jepang. Singapura, Hong Kong dan Jepang merupakan pengimpor yang terbesar di Asia. Gambaran produksi mangga tahun 2005 dapat dilihat pada tabel di bawah: (sumber FAO)

Negara             luas kebun (hektare)
India               1,600,000
RRC                   433,600
Thailand              285,000
Indonesia             273,440
Meksiko               173,837
Filipina              160,000
Pakistan              151,500
Niger                 125,000
Guinea                 82,000
Brasil                 68,000
Vietnam                53,000
Bangladesh             51,000
Total Dunia         3,870,200


Mangga memiliki nilai-nilai kultural yang tinggi, khususnya di pelbagai negara di Asia bagian selatan. Di Filipina, buah ini merupakan simbol nasional. Dalam kitab suci Weda agama Hindu, mangga dianggap sebagai “hidangan para dewa”. Daun-daun mangga kerap digunakan secara ritual dalam dekorasi upacara perkawinan atau keagamaan Hindu.

Bagaimana supaya pohon mangga cepat berbuah...?

Beli yang cangkokan akan paling cepat berbuah karena mendapat sifat dari induknya, jadi mirip kloning induknya tapi dibuat miniaturnya.

Keluarkan getah pohon mangga sebanyak-banyaknya dengan membuat guratan-guratan di batang pohon sehingga getahnya banyak yang keluar. Dijamin pasti lebat deh buahnya. Ingat, mangga adalah buah musiman, jadi buat guratan pada waktu musim mangga.

Kira kira 2cm dari tanah, batang utama dibor dgn diameter sebesar pensil. Ingat, bor ini sampai tembus ya, kemudian diisi dgn kayu atau pensil kayu.
Pada prinsipnya ini sama dgn membuat guratan tadi, tapi lebih effisien, karena cairan akan keluar dari tekanan akar yang lebih daripada guratan. Ini menstimulasi kembang.
Cara lain, pohonnya dipaku. Tusuk paku dan biarkan disitu. Materi referensi: Eyang saya juara kebun subur disemarang. pohon mangganya di pakuin.

Selain batangnya dilukai, bisa juga dipupuk NPK sebulan sekali (pupuknya dibenamkan di tanah dengan jarak sekitar 20 cm dari batang utama, dengan kedalaman sekitar 10 cm) lalu disiram air agar pupuk cepat diserap tanaman. Bisa juga disemprot pupuk daun tiap 2 minggu sekali (semprot pada jam 7 pagi atau jam 4 sore) terutama pada bagian bawah daun karena letak stomata ada di permukaan bawah.

PANDUAN MENANAM JAMBU

1.  JAMBU SEMARANG (JAMBU MADU)
Antara jambu yang sedang meningkat popular ialah jambu air mawar atau jambu semarang (syzygium samarangense).  Dikalangan pengusaha, jambu ini dikenali sebagai "jambu madu".  Terdapat sekurang-kurangnya empat jenis jambu semarang yang telah dibawa masuk dari Indonesia dan Thailand.  Jambu semarang berasal dari Malaysia dan telah tersebar hingga ke Pulau Andaman.  Pada masa ini banyak yang ditanam di Indonesia, Thailand dan Taiwan.  Buahnya dimakan segar dan ternyata lebih bermutu daripada jambu air.
Ciri Pokok:
Pokok jambu semarang sederhana besar mencapai 12 m tinggi, bercabang rendah dengan sistem percabangan yang terbuka.  Kulit batang berwarna kemerahan dan tanggal menjadi kepingan-kepingan halus.  Daunnya licin di kedua-dua permukaan, berbentuk elips atau lanseolat.  Pangkal daun tirus sedikit, urat daun kira-kira 12 pasang, melengkung ke dalam iaaitu kira 0.6 cm dari tepi daun.  Daun bertangkai pendek, panjangnya hanya kira-kira 0.5 cm tetapi jelas.  Jambak bunga berbentuk sima, dikeluarkan di hujung dan di celah-celah ranting berdaun yang kecil dan melentuk.  Setiap jambak bunga mengandungi 3-6 kuntum bunga.  Bunganya berwarna putih atau berkrim pucat dan tidak berbau.
Buah jambu semarang berbentuk panjang tetapi lebar di hujung, berukuran 3-8 cm panjang dan 5 cm lebar.  Hujung buah berongga dan diliputi oleh empat cuping yang melengkung ke dalam.  Kulit buah nipis, licin, berkilat dan berwarna hijau muda atau putih tetapi ada juga yang berwarna merah.  Isinya berwarna kehijauan atau putih, agak kering dan rapuh.  Rasanya manis dan kadang-kadang kelat sedikit.  Jambu semarang tidak bermusim.  Bagaimanapun, puncak pengeluaran buah ialah dua kali setahun, iaitu pada bulan Mei-Julai dan bulan Ogos-September.
Pembajaan:
Jambu semarang tumbuh dengan cepat dan kerap berbuah.  Oleh itu, tanaman ini memerlukan pembajaan yang agak kerap dan teratur.  Baja diberi pada peringkat pertumbuhan tampang dan selepas buah dipetik.  Membaja sepanjang pembungaan dan pembentukan putik buah patut dielakkan.  Selain baja kimia, baja organik sama ada tahi ayam, tahi arnab atau tahi lembu sesuai digunakan.  Baja organik bukan sahaja membekalkan nutrien kepada pokok secara perlahan tetapi juga membaiki keadaan tanah.  Satu beg (20 kg) baja organik hanya diletakkan di pangkal pokok setiap 6 bulan.
Cantasan:
Pokok jambu semarang perlu dibentuk dengan mencantas.  Pada peringkat awal, cantasan dilakukan untuk membentuk kanopi yang seimbang, kukuh dan memudahkan buah dipetik.  Cantasan awal dibuat apabila beberapa cabang utama terbentuk hampir pada aras tanah.  Cabang-cabang dicantas hingga meninggalkan tiga cabang yang besar dan kukuh supaya memberi keseimbangan pada kanopi pokok.  Cantasan seterusnya hanya membuang tunas-tunas air yang tumbuh tegak pada dahan dan cabang kecil.  Ranting-ranting atau dahan berpenyakit juga perlu dibuang dari semasa ke semasa.
Rajah 1Rajah 2

CARA MENANAM POHON JERUK PURUT, NIPIS, SANKIS, LIMO

CARA MENANAM POHON JERUK PURUT, NIPIS, SANKIS, LIMO
Cara Menanam pohon jeruk purut nipis, jeruk sankis, jeruk limo, dan lain sebagainya, bagi yang tidak tahu teknik ini mungkin membingungkan, karena sebagian mereka yang sudah menanam pohon jeruk kebanyakan setelah pohon di tanam beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian pohon jadi mati, kasus ini dijumpai akibat pohon jeruk tidak dirawat dan akhirnya terkena Virus. Virus di sini bukan virus AIDS HIV atau flu babi dan bukan juga Virus computer seperti conflicker, kangen, atau brontoks, atau virus HP nokia seperti Guardian. Tapi ini adalah virus yang menyerang pohon jeruk yang bisa mengakibatkan pohon menjadi kering dan akhirnya mati deh..
Berikut adalah langkah cara menanam pohon jeruk.
1. Baca doa dulu.
2. Siapkan Pohon jeruk bisa anda beli di tukang bibit, atau anda bisa memesan lewat toko online saya, bisa anda lihat di anakciremai.biz untuk pesan pohon jeruk klik di sini hehehe... Promosi..
3. Siapkan lahan untuk ditanami jeruk, misalnya kebun, halaman depan atau belakang rumah.
4. Atur dan ukur jarak pohon dengan luas tanah, dan jarak antar pohon 3-4 meter
5. Gali tanah ukuran lebar 1x1 meter dengan kedalaman 1 meter.
6. Masukan jerami atau daun-daunan kering kemudian bakar sampai menjadi abu. Berfungsi untuk membuang unsur hara dari tanah. Lebih bagus lubang di biarkan terbuka terkena matahari selama 1-2 minggu.
7. Masukan pasir kira-kira 10-20 cm. berfungsi untuk mempercepat akar berkembang.
8. Masukan tanah yang sudah di campur dengan dedak atau bekas penggilingan padi dan pupuk kandang. Misalnya kotoran ayam atau kotoran kambing. Bisa juga ditambah dengan menggunakan pupuk NPK
9. Jika ada, setiap per-20 cm tumpukan tanah dikasih jerami. Ini berfungsi untuk mempercepat akar berkembang.
10. Tumpukan tanah harus lebih tinggi dari permukaan tanah kira-kira 20-40 cm.
11. Buka plastic/polybag hati-hati jangan sampai akar patah.
12. Sebelum dimasukan ke dalam galian, cari akar tunggal jeruk tersebut, kemudian potong sedikit menggunakan gunting atau pemotong pohon. Ini berfungsi agar akar jeruk berkembang ke samping.
13. Masukan bibit jeruk di atas galian. Dan tutup dengan tanah.
14. Buat parit/saluran air di sekitar pohon kira-kira 1 meter dari batang pohon.
15. Kemudian siram, dan berdoalah supaya tumbuh bagus.

Perawatan:
Untuk merawat pohon jeruk adalah yang paling mudah namun paling ribet dilakukan karena butuh ketelitian dan keuletan.
1. Penyiraman
Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore jika masih dalam taham pertumbuhan, jika sudah tumbuh bisa dilakukan 1-3 hari sekali.
Saat menyiram pohon, air JANGAN terkena batang pohon, siramlah tanah di sekitar batang saja.